Minggu, 01 Februari 2015

Untuk Lelaki Yang Bertemu Semalam.

---Untuk kamu yang belum sempat ku kenal.---

Tak di sangka, kita bisa bertemu kemarin malam. Sebenarnya, aku sudah menyadari keberadaan mu sejak pertama kamu masuk ke cafe itu. Dari awal melihat rambut mu yang hitam dan di sisir rapih, jantung ku seolah berhenti untuk sejenak. Ku coba menyadarkan diri sendiri, sambil mengingat siapa kamu sebenarnya. Dan tak butuh waktu lama, aku langsung tahu dan ingat nama mu.

Iya, kamu. Kamu yang sempat mengeluarkan amarah padaku hanya karena kesalah pahaman saja. Mungkin kamu masih mengingatnya, atau mungkin tidak. Setahun yang lalu, aku pernah memuji parasmu yang sungguh menarik bagiku, walau tak mengucapkan pujian itu secara langsung. Maaf, jika aku terlalu frontal mengatakan hal itu sampai membuat mu risih. Tapi mau bagaimana lagi, memang seperti itu kenyataannya, bukan?

Semalam, aku merasa bahwa kita berdua sedang bermain mata. Aku tahu, dari jauh kamu memperhatikan gerak-gerik ku. Setelah aku sadar dan menoleh ke arah mu, kamu langsung berpaling dan mengalihkan pandangan mu dariku. Ih, kamu pikir aku tak tahu akan hal itu?
Tahukah kamu? 
Sebenarnya aku juga melakukan hal yang sama, persis seperti yang kamu lakukan. Curi-curi pandang hanya untuk memperhatikan sosokmu dari ujung kaki sampai ujung kepala. Dan sosokmu masih sama, masih menarik dan tampan.

Aduh, maaf ya .. lagi-lagi aku memuji mu. Aku mohon, tolong jangan pernah merasa risih dengan apa yang ku ucapkan. Karena pujian yang ku berikan untukmu hanya sebatas memuji, sekedar kagum tak ada niatan untuk lebih dari pada itu. Dan tolong, jangan pernah berpikir aku akan mencinta dan mencintaimu.
Bagiku, kamu hanya sosok lelaki yang pasti selalu ada dalam lamunan para kaum hawa. Tak mungkin di miliki, tak juga untuk jadi nyata, karena keberadaan mu hanya ada pada angan-angan saja.

Untuk lelaki yang bertemu dengan ku semalam. Kemarin pertama kalinya kita bertemu, kemarin pertama kalinya kita melihat sosok kita masing-masing di dunia nyata. Tak seperti selama ini, yang sekedar bertemu di dunia maya saja. Meski kita bertemu di waktu yang tak tepat, tapi aku cukup bahagia akan hal itu. Meski kita bertemu di tempat yang biasa saja, tapi aku merasakan hal yang luar biasa karena bisa bertemu dengan mu. Dan meski kita bertemu disaat kamu sedang bersama kekasihmu, aku tetap bisa tersenyum dan bersyukur karena akhirnya kamu bisa tahu siapa aku sebenarnya.

Entah, kapan kita bisa bertemu lagi. Apakah mungkin pertemuan kita semalam adalah pertemuan yang tak di sengaja atau memang sudah di takdirkan oleh Tuhan?
Sudahlah, tak usah kamu pikirkan tentang apa yang ku ungkapkan ini. Aku hanya perempuan asing yang kebetulan ingin mengenal dirimu. Tak usah memperdulikan keberadaan ku. Lebih baik, kamu pedulikan saja perempuan yang duduk di samping mu itu. Dia itu kekasih mu, bukan?

Jaga perempuan berkerudung merah itu ya, dia pantas mendapatkan mu. Tetap ada disamping nya seperti semalam, jaga hatinya jangan sampai dia merasa cemburu karena keberadaan perempuan-perempuan lain yang tertarik padamu dan yang selalu memuji kesempurnaan mu.
Tetap jaga hatimu hanya untuk nya, perempuan yang (mungkin) kamu cintai.

2 komentar:

  1. Jarang-jarang nemu surat puitis gini, hebat kak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ah, kamu ini ... muji terus.
      tulisan melow di blog kamu lebih puitis kali :)
      Terima kasih sudah berkunjung.

      Hapus