Aku jatuh cinta ? horee ... Aku jatuh cinta, itu artinya aku sudah bangkit dari keterpurukan bayang-bayang pria sebelum kamu. Di mulai saat itu, aku tak seperti biasanya, aku lebih bersemangat, setiap hari ku awali dengan menyebut namamu dihadapan Tuhan, agar senantiasa hari-hari yang kita lalui akan selalu bahagia, yaa walaupun kita jarang bertemu, tapi tak mengapa, setidaknya aku bisa berkomunikasi denganmu secara baik tanpa ada hambatan sedikit pun.
Terselubung rasa takut, saat terdiam merenungi perasaan yang di anugerahkan Tuhan ke padaku. Apalagi saat buluh perindu telah menancap pas dihatiku, ah ...aku tak bisa menahannya, aku tak bisa menyembunyikan perasaan suka kepadamu. Telah ku coba selami rasa ini, apa ini perasaan cinta atau hanya suka sesaat ?
Aku tak tahu, tak mengerti, tak bisa membedakan racun yang ada dihatiku, aku merindukanmu di setiap jejak langkah yang ku pijakkan di bumi yang rapuh ini, aku menginginkan mu, terlalu, sungguh terlalu menginginkamu !
Kamu telah membuatku terbuai, aku jatuh cinta !
Seharusnya kamu bertanggung jawab atas semua perasaan ini. Saat tiba waktu bertemu dengan mu, aku diam, menjadi seseorang yang sangat bodoh, yang hanya bisa memandangmu secara diam-diam dan berkata dalam hati "Terima kasih Pangeran, kamu telah membuat senyumku lebih bermakna" itu yang ku katakan dalam hati disela candaan kita.
ah, kamu terlalu jauh membuatku melayang, aku tak tersadarkan diri saat kamu berbicara, menatapku tajam, sepertinya bukan ucapan yang ku dengar darimu, lebih seperti alunan melodi yang lembut tepatnya. Kamu berulang tahun, ku ucapkan kata-kata dan do'a untuk hidupmu. Untuk pertama kalinya, sangat mudah bagiku untuk dekat dengan seseorang yang ku anggap sangat memberi makna dihidupku, untuk mengetahui segala macam tentangmu, sangat mudah, apa ini pertanda bahwa mudah juga untuk aku memilikimu, Pangeran ? :)
Hari demi hari ku lalui, setiap detiknya semakin memacu ku untuk meraih mu. Hingga akhirnya, aku mengetahui bukan hanya aku saja yang menganggap mu istimewa, masih ada dia dan dia. Dua orang wanita yang kulihat memerhatikan mu juga. Ya, sepertinya mereka ingin jauh lebih cepat untuk memilikimu. Aku hanya bisa terenyum, melihat tingkah mereka tapi terkadang aku kesal ! Bukan kesal pada mereka, tapi kekesalan pada diriku sendiri, mengapa aku tak bisa melakukan hal yang mereka lakukan padamu ?
Seperti berbincang berlama-lama denganmu, memanggilmu dengan panggilan khusus (sayang), berbeda dengan ku yang datar memanggilmu dan ketus menyapamu. Aku memang seperti itu, tak ingin terlihat bahwa aku diam-diam menyukaimu.
Dulu buluh perindu yang membuat sesak dadaku, yang memberi rasa bahagia dihidupku dan sekarang pun masih sama, dadaku masih terasa sesak, sangat sesak, penuh sesak, setelah tahu kamu berhasil dimiliki oleh salah seorang dari wanita itu. Aku kalah, aku tak bisa mendapatkan mu. Kini, ku hanya mendapat luka, untungnya bukan luka yang menganga, hanya goresan luka kecil yang ku harap dapat ku sembuhkan sendiri, tanpa harus memerlukan penawar racun darimu. Sesuatu yang mudah di dapat biasanya mudah juga untuk hilang, entah kemana. Sama seperti yang ku rasakan, begitu mudah aku jatuh cinta, begitu mudah kamu membuatku cinta, begitu mudah aku dekat denganmu, begitu mudah kamu mendekati ku. Semua begitu mudah, sampai-sampai untuk bergelinangan air mata saja begitu mudah untukku. Air mata ketulusan, buluh perindu kini ku harap akan segera berkurang, karena tak seharusnya aku merindukanmu yang telah dimiliki seseorang.
Merindukan kekasih orang lain, boleh kan ?
Namun jika aku melakukan itu, itu sama saja bunuh diri, membunuh secara perlahan, aku harus segera membuang semua angan-angan yang sempat menghampiri benakku ini.
Iya, Tuhan hanya mengijinkan ku untuk mengenalmu saja, tidak terlalu jauh Tuhan memberi kesempatan padaku untuk memilikimu, tidak, tidak, untuk sempat mengatakan cinta saja aku tidak di ijinkan.
Aku begitu kuat ya, tegar sekali jiwaku ini ! ah, ini ku lakukan untukmu, aku tak mau kamu repot memikirkan perasaanku yang tak berharga ini. Sudah, ku ingin kau dapat bahagia dengan Putri cantik pilihan hatimu. Tak apa setiap malamnya aku merasakan dinginnya air yang mengalir di pipiku, yang terpenting kamu bahagia menjalani hidup dengan nya. Oh, tulus sekali perasaan ini :)
"Selamat tinggal Pangeran, Pangeran yang jauh di pelupuk mata, semoga aku bisa menemukan kebahagiaan setelah merelakanmu."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar