"Malam ini, ku coba kembali menguatkan diri untuk mengahadapi kenyataan."
Tuan, kali ini hampir habis kata dan daya ku untuk mengungkapkan setiap bait kalimat yang sudah lama ku rangkai dalam hati. Iya, kalimat yang ku buat untukmu. Iya, kalimat yang sangat ingin ku ucapkan padamu di hari kelahiranmu saat ini.
Tepat pukul 24.00 wib di setiap tahunnya, 14 September selalu menjadi tanggal yang istimewa untukmu, bukan? Aku pun!!!
Bagiku, 14 September itu adalah tanggal dimana aku selalu merasakan perasaan yang tak biasa, perasaan yang bercampur dengan segala, perasaan yang membuncah ke permukaan.
Entah, rasa bahagia karena melihat mu (meski dari kejauhan) yang semakin dewasa menjalani hidup. Entah, rasa terharu karena aku masih bisa membayangkan lengkungan senyuman di bibirmu itu. Entah, rasa kesedihan yang tak dapat ku ukur lagi, karena aku tak bisa dengan nyata mengucapkan, merayakan kelahiranmu ini. Entah, rasa takut yang dari hari kehari semakin menggerogoti perasaanku, karena sampai saat ini aku masih memilih untuk mengagumi mu dari jauh. Tuan, maafkan. Aku masih selalu dan akan terus mengagumi mu.
Mungkin, bila saja engkau menoleh ke arah ku dan tak sengaja membaca penggalan kisahku ini, apakah engkau akan mengerti, Tuan?
Apakah kau akan mengerti, betapa berartinya engkau bagi diriku yang takkan pernah berarti dihidupmu?
Apakah kau akan mengerti, betapa tulusnya hati ini selalu mengucap jampi-jampi pada penguasa semesta untuk selalu membahagiakan hidupmu?
Apakah kau akan mengerti, betapa kuatnya aku? Betapa kuatnya aku menahan dan menyimpan rasa yang tulus terhadapmu selama ini.
Pasti, engkau takkan pernah mengerti dan peduli dengan keberadaan ku. Aku terus menerus mencintaimu (maaf) sedangkan kau terus menerus melupakanku.
Maaf Tuan, jika di hari kelahiranmu ini, aku membuat ulah. Mungkin engkau benci pada tulisan mellow yang ku buat ini.
Tapi Tuan, aku hanya ingin kau tahu. Aku hanya ingin menunjukkan, bahwa disini ada seseorang yang selalu mengharapkan kebaikan, kebahagiaan dan keindahan (apapun itu) terjadi disetiap alur kehidupan yang kau jalani.
Aku tak ingin melihatmu bersedih, aku tak ingin melihatmu lemah, aku tak ingin melihatmu merasakan sakit. Biarlah aku saja yang merasakan sedih, lemah dan kesakitan itu.
Tuan aku tak pernah memaksamu untuk membalas apa-apa yang ku curahkan ini. Tidak, Tuan!
Aku hanya ingin kau mampu berdamai dengan aku. Dengan aku seseorang di masa lalu mu, yang dulu selalu engkau sapa, bahkan pernah kau ajak bersenda gurau. :')
Tuan, senang mendengar engkau kembali kesini. Tak seperti tahun lalu, tahun ini kau merayakan ulang tahunmu di kota ini. Jujur, jantungku berdetak lebih kencang saat mengetahui hal itu. Kira-kira, jika aku boleh tahu, sedang apa kau sekarang, Tuan?
Sedang menikmati secangkir kopi, sembari ditemani beberapa batang rokok?
Sedang bertukar cerita klasik dengan Mama?
Atau sedang asyik bersama teman sejawatmu, menanti pergantian umur mu yang semakin dewasa?
Ah, selamat Tuan!
Ditahun ini (23th) engkau telah meraih salah satu mimpimu, untuk mendapat gelar sarjana. Entah kejutan apalagi yang akan hadir di hidupmu dan yang akan kau dapat di tahun ini. Ya, kejutan dari orang-orang yang selalu menyayangimu dan (mungkin) saja dari seseorang yang kau sayangi. Mungkin, aku tak tahu, siapa seseorang yang beruntung untuk kau sayangi itu. Tapi Tuan, aku berharap ia mampu membuat dirimu lebih sempurna, membuat hidupmu lebih berwarna, membuat keadaanmu selalu dalam keadaan yang bahagia dan penuh suka cita. Iya, semoga Tuan ... Semoga! Tak henti-hentinya aku berdo'a.
Tak perlu kau memikirkan ungkapan ku ini, Tuan. Tak perlu ...
Bahkan, kau tak usah ambil pusing dengan tingkah ku ini. Seperti biasa, aku selalu ambil bagian untuk membuat atau memberikan kejutan kecil nan tak berharga ini di setiap hari ulang tahunmu, bukan?
Pasti, lama-kelamaan engkau akan terbiasa dengan hal yang ku lakukan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini. Ini gila. Benar-benar gila, bukan?
Meski hanya ucapan selamat dan segelintir do'a yang kuberikan via telepon, sms atau yang ku panjatkan langsung pada penguasa semesta namun, ku harap itu akan bisa menjadi kejutan di hari istimewa mu ini.
Tuan, selamat menjalani kehidupan dengan bertambahnya usiamu. Semoga kesehatan, rezeki dan kebahagiaan selalu kekal ada disetiap kehidupanmu. Maaf, jika ini tak seberapa. Maaf, jika ini mengganggu mu. Maaf, jika ini membuatmu risih. Sekali lagi, selamat ulang tahun, Tuan :')
- Sory, Thanks, I love you -
14 September :)
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung :)
Hapus