Seperti awan yang bergerak dan melangkah pergi. Pergi ke suatu dataran dan bergerombol menutupi sinar mentari. Menciptakan mendung yang berderu di kejauhan. Mengundang ribuan air langit untuk turun ke bumi.
Seperti hujan yang bergerak dan melangkah pergi. Pergi setelah meninggalkan jejak basah. Basah, tanah-tanah beraroma kenangan yang lalu dan kelam. Mengundang warna-warni pelangi untuk sedikit memberi keceriaan.
Seperti daun yang berguguran. Bergerak dan melangkah pergi. Tua, layu, ringkih tertiup angin. Pergi meninggalkan pohonnya dan bertebaran di tanah. Jatuh, diam begitu saja. Mengundang dedaunan baru untuk tumbuh dan menggantikan peran.
Seperti burung yang meninggalkan sangkarnya. Bergerak dan melangkah pergi. Sekedar melihat luasnya dunia. Terbang, terbang setinggi dan sejauh apapun yang ia suka. Mengundang apapun dan siapapun untuk mengharapnya kembali.
Seperti engkau yang bergerak dan melangkah pergi. Lambat laun, diam-diam, tanpa disadari sesuatu itu menjauh. Pergi, meninggalkan apa-apa yang selama ini dirasa bahagia. Terus bergerak, melangkah, hingga ke titik paling jauh. Melangkah lah sepuas kakimu, agar engkau tahu alasan untuk kembali. Mengundang rasa yang kini hambar, untuk kembali menjadi sesuatu yang penuh rasa.
--- Teruntuk engkau yang (selalu) begerak dan melangkah pergi. Mengapa kau memutuskan untuk datang? Mengapa memutuskan untuk datang, jika memang tak bisa diam dan tinggal disini? Tapi, tak mengapa. Bergeraklah menuju kebebasan, melangkahlah kemana pun kau ingin melangkah. Tapi ingatlah, berapa lama pun engkau pergi, sejauh apapun engkau melangkah. Hanya aku. Hanya aku satu-satunya tempat yang pantas untuk kau kembali. Hanya aku satu-satunya tempat yang layak untuk kau tempati. Untuk mu, aku mohon. Diam dan tinggallah disini. ---
Karena pada dasarnya hal yang benar-benar pasti adalah perubahan itu sendiri.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus