Senin, 29 April 2013

Kamu adalah mereka :)

Siang ini sama seperti biasanya, kita masih berada di kolong langit yang sama ! tapi mengapa tak bertemu ? jujur, masih ada sesuatu yang mengganjal di hatiku. mengenai aku, kamu, mereka dan sesuatu yang kusebut itu cinta. Tapi sepertinya kamu tak berbeda, sama seperti mereka yang selalu melihat sesuatu hanya dari satu sisi saja. Itu membuatku kecewa, seharusnya kita bisa melihat sesuatu yang terjadi dari berbagai aspek yang ada dan sudut yang berbeda, kalian terlalu kolot !

 Karena keputusan dan pemikiranmu lah, kita merasakan perihnya luka yang menghancurkan keindahan yang telah kita buat selama beberapa bulan ini. Seandainya kamu mau mengerti mengapa aku seperti itu, melindungi sahabat, yaa aku hanya sekedar melindunginya, tak ada sedikitpun perasaan kepadanya. Seharusnya kamu sadar, bisa melihat, jangan hanya mementingkan ego dan spekulasi yang kamu dapat dari mereka. Disini, aku sakit, terluka, sama sepertimu ! Tapi semua orang terlalu banyak mencampuri urusan kita, seakan aku lah asap dari sumber api dalam masalah ini.

Hei, bisakah kamu dengar aku, sebentar saja ? Hei, bisakah kamu memahami aku, sedikit saja ? Apa bisa, kamu atau mereka menghadapi masalah yang di hadapi sahabatku ? Apa salah jika aku peduli dan berniat membawanya sembuh dari kesakitan karena pergaulannya ? Apa Tuhan menciptakan hati padamu dan mereka ? Jika iya, mengapa kalian begitu merasa sempurna dihadapan ku ? Apa hati kalian tak terketuk, setelah mengetahui hal ini ?

Ya, aku tau, berat untukmu menerima kenyataan ini, aku pun sadar, aku telah menyakitimu, dan kamu pun sama telah menyakitiku !
Tapi seandainya kamu mau bertemu denganku, hanya untuk sekedar bercengkrama dan menikmati segelas kopi susu, mungkin kamu bisa sedikit lega dan memahami semua yang terjadi ini. Jika aku bisa menentukan alur kisah hidupku, mungkin aku memilih untuk tidak mengenalmu, untuk tidak mengijinkan kamu masuk ke lingkaran hidupku. Mengapa demikian ? karena hidupku berbeda, tak seperti mereka yang hidup dan menjalani kehidupan secara normal, hidupku penuh dengan sesuatu yang luar biasa, yang tak biasa bagimu dan mereka.

Sudah 1 bulan lebih 16 hari kita memutuskan untuk tidak saling mengerti, memperhatikan dan mempedulikan satu sama lain. Itu keputusanmu dan aku pun menyanggupinya, karena ku sanggup meski awalnya sulit terasa, saat harus mengucapkan pisah. Tapi apa yang bisa ku perbuat ? dimatamu, aku seorang wanita yang pernah memberi kebahagiaan dalam waktu yang begitu singkat namun meninggalkan luka yang mendalam.

Aku takut, saat kamu mulai mencurahkan kekesalan dan perasaan yang kau rasa padaku di status media sosial (facebook) yang berpikir bahwa aku hanya wanita yang tak memiliki harga diri, yang rela melihat seorang pria yang dia cintai pergi hanya untuk seorang sahabat pria, seorang sahabat yang memiliki kelainan di jiwanya ! Aku benci, aku sakit, aku menangis saat kamu mulai melakukan hal tersebut ! Hingga penat ku telah memuncak akan sikapmu yang begitu kekanak-kanakan, aku lebih memilih untuk diam dan menghilang dari hidupmu. Bagiku itu lebih baik dan yang terbaik, karena untuk apa aku masih berhubungan  denganmu, tapi kamu hanya melakukan dan menilaiku dengan persepsi itu, persepsi yang tak jauh berbeda dengan mereka yang juga sahabatmu dan sahabatku.

Sekarang aku telah mencoba berdiri kokoh kembali tanpa adanya bayang tentangmu dan takkan ku ijinkan lagi kamu dan mereka mengusik hidupku. Aku adalah aku, kamu adalah mereka ! Dan kamu telah biarkan ini semua selesai dengan penyesalan di dalam hidupmu.
Semua tragedi yang terjadi telah menampar keras hati dan nurani kita berdua, tapi disini aku tak akan membalas cacian darimu, aku hanya ingin bicara "Kamu, terimakasih untuk semuanya, meski kamu tak menganggap ku ada, tapi semoga saja kamu membaca jentikan jemari kecilku ini, dan kuharap kamu mengerti" :)


Rabu, 24 April 2013

Bertanya Pada Senja

Dia, rapuh
Saat yang lainnya tenang, hanya dia yang berusaha
Saat yang lainnya bahagia, hanya dia dalam ketegaran
Dia menuju ketenangan hidup

Dia sendiri, termenung sepi menunggu senja
Gadis yang dulu
Yang dulu selalu ceria, tersenyum pada dunia
Kini dia beranjak, mencoba tersenyum di atas ketegaran yang teduh

Lihat, tangan kecilnya
Begitu kuat menggenggam beban kehidupan
Lihat, sayu matanya
Menatap luas dan getirnya jagat raya

Tuhan, engkau melihatnya ?
Tuhan, engkau mendengarnya ?
Lihat perjuangannya dalam mencapai kehidupan
Dengar cerita dan jerit hatinya yang lelah namun tetap kuat berpijak

Saat lembayung senja memerah
Dia menatap dan berucap "aku ingin hidup seperti mereka !"
Dia diam dan berkata "apa mereka ingin hidup seperti ku ?"
Meneteskan air mata, jawab awan

Entah, mereka mampu merasakan sesuatu yang ada dalam hatimu, gadis ..
Entah, mereka bisa merangkak menjalani ini menuju kehidupan seperti mu, gadis ..
Kelak, dia akan berpijar .. senantiasa bersinar
Merengkuh kehidupan bahagia yang kini telah dipelupuk mata

Kau, yang ku kagumi


Kamu, masih menjadi topik hangat di dalam lamunan. aku tak mengerti, sebenarnya siapa kamu ! yang selalu menyeret ku kembali kemasa itu. Waktu memang cepat berlalu, tapi entah mengapa perasaan dalam hati ini tak memudar sedikit pun. Jika saja, aku bisa beranjak sejenak dari perasaan yang terus menghantui ini, mungkin aku akan rehat sejenak, hanya untuk melepas lelah menjadi seorang pengagum dan jika aku merindukan mu (lagi) aku akan selalu menjadi seseorang yang menyebut namamu disela do'a ku.

Kamu tau ? seberapa besar usaha untuk meninggalkan & menjauh darimu, tapi aku terlalu lemah, selalu ku mencari bayangmu di teduhnya cintaku. entah ini cinta atau hanya rasa kagum semata. Tetapi saat sosokmu ada di hadapan ku, saat bibir merahmu melengkungkan senyum padaku, tiba-tiba terjadi getaran dahsyat yang menghujam jantung ku ! Oh, Tuhan .... perasaan apa ini ? cinta atau hanya rasa kagum semata, tanya ku lagi didalam hati. yaa walaupun itu terjadi di masa yang telah lampau, yang tak seharusnya ada dalam memory otakku, mungkin ini tak berarti bagimu, jelas tak berarti ! siapa aku ? bahkan kamu tak mengenali nya !

Ini terlalu bodoh, memperhatikan, menyayangi, mengagumi seseorang tanpa pernah mengungkapkan sepatah kata pun. Tapi Untuk apa mengaharap, untuk apa merintih, jika seseorang yang kau banggakan tak pernah memperdulikan mu ? aku sadar betul akan hal ini !

Kamu terlalu indah bagiku, untuk ku miliki, untungnya aku mengerti bahwa cinta tak harus memiliki. Sehingga aku tak perlu egois akan perasaan ku kepadamu, karena aku sadar, ku hanya bisa menjadi penggagum rahasia mu ! Tapi apakah ini adil ? adilkah bagi seorang perempuan seperti ku, yang terlalu lemah untuk mengungkapkan cinta ! Jika cinta tak harus memiliki, bagaimana kita bisa merasakannya ? apakah harus merelakan seseorang yaitu kamu, tersenyum bahagia dengan perempuan lain, sedangkan aku berharap, akulah perempuan pendamping mu ! entahlah, mungkin ini jalan hidupku, yang hanya bisa menjadi seorang pengagum rahasia. Seandainya aku memiliki keberanian lebih, akan ku tunjukkan dan ku ungkapkan seberapa berharganya dirimu di hidupku.

Aku tak akan menyesal telah mengenalmu, aku tak akan mengeluh dengan perasaan ku, karena aku tau, Tuhan telah merencanakan suatu kisah yang indah, bagi perjalanan hidupku.
Terima kasih, kau yang tunjukkan sedih, perih, sakit, suka dan bahagia dalam cinta di hidupku.