Senin, 13 Mei 2013

Untuk Tuan 13 Maret 2013

Dear Tuan yang memutuskan pada Rabu, 13 Maret 2013. Bagaimana keadaan mu ? semoga Tuhan selalu melindungi dan menjagamu di setiap hembusan nafas yang kau eluhkan. 13 Mei ini, aku masih merasakan perih yang tertinggal di dada ku. Mungkin menurut mu apa yang ku rasa tak sebanding dengan luka yang kamu rasa, jangan di bandingkan ... lihat kenyataan yang ada, bahwa aku dan kamu sama, sama-sama merasakan luka yang seharusnya tak ada dan tak pernah kita rasakan.

Aku tau, mungkin sekarang hidupmu sudah cukup tenang tanpaku. Tapi terkadang, aku masih bertanya di dalam hati, apa semudah itu kamu melupakan ku ? Kamu pria, pada lahiriahnya pria memang bukan mahluk yang selalu memikirkan sesuatu, berbeda dengan wanita seperti ku, yang masih saja memikirkan sesuatu yang tak seharusnya ku pikirkan. Ya, terkadang aku masih memikirkan mu, di singkatnya waktu ku.
Apa kamu pun, masih memikirkan ku ?

Kamu pernah berkata, apapun yang terjadi, kamu akan selalu bersamaku, di dekatku dan tetap mempertahankan ku ! Tapi mana buktinya ? mana usaha mu, Tuan ? jangankan untuk mempertahankan ku, untuk mendengarkan keluh ku saja kamu tak mau. Apa itu yang dinamakan usaha, apa kamu tak bisa berjuang ?
Ya, aku pun sadar, memang tak banyak kebahagian dan waktu yang ku berikan saat kita masih bersama, karena aktifitas ku yang terkadang sibuk disela waktu yang kamu punya. Kita baru saja menjalani proses untuk saling mengerti, saling memperhatikan, menyayangi atau mungkin saling menyebutkan nama di dalam do'a kepada Tuhan, Tuan ... meski aku tak terlalu lama menghiasi setiap harimu, tapi aku cukup mengenalmu. Terlalu singkat memang, tapi apa dayaku, semua telah menjadi keputusanmu untuk melepaskan ku.

Aku mengerti tak mudah bagimu untuk mengerti jalan hidupku, mungkin bagimu aku terlalu abnormal tak seperti wanita lainnya. Hidupku luas, penuh sesuatu yang tidak biasa, bagiku istimewa, meski bagimu tak normal. Aku hanya mahluk Tuhan yang menginginkan ketenangan dan kedamaian, itu sebabnya begitu banyak orang yang ku temui dan ku kenal. Meski orang-orang itu tak seperti kamu dan teman-temanmu, tapi aku hanya ingin kamu mengerti, semua ini hanya perbedaan pandangan dalam hidup dan cara menjalani hidup.

Terkadang kenyataan hidup tak bisa kita terima, aku berteman dengan seseorang (pria) yang mengalami gangguan kejiwaan di dalam dirinya, dan aku hanya ingin melihatnya hidup normal sesuai syariat agama, karena Tuhan menciptakan mahluk berpasang-pasangan dari kaum yang berbeda, adam dan hawa. Tak bolehkah aku membantunya ? Apa dia tak pantas merasakan cinta yang di anjurkan ?
Apa yang ku lakukan tak lebih dari membantunya, tidak lebih !
Tak seperti yang kamu dengar dari mereka dan tak seperti yang kamu pikirkan, mungkin apa yang ku ungkapkan ini tak berarti bagimu hanya tulisan melankolis yang merintih untuk dipahami. Tapi renungkanlah, aku hanya ingin kamu tau, aku tak seperti apa yang ada dibenak mu.

Tuan, dimana pun kamu berada, aku harap kegembiraan akan selalu bersamamu, karena kamu pantas untuk mendapatkan itu. Maaf bila caraku terlalu kekanak-kanakkan seperti ini, salam untuk Mama Cut Karmiati ya, kangen masak udang dan kentang balado bersama Mama :)

Kamis, 09 Mei 2013

Sederhana, Istimewa bagiku

Disaat hati memutuskan untuk mencintai salah satu maha karya Tuhan, itu artinya kamu telah siap merasakan sakit dalam mencinta. Karena kamu harus mengerti, tak semua cinta berakhir dengan senyum bahagia bahkan tak jarang cinta berakhir dengan air mata. Tak ada seorang pun yang tau, dimana dan kapan cinta menghampiri, berlalu dan berakhir di dalam hidupmu. Aku hanya seorang gadis yang berusaha menemukan, menjaga dan mempertahankan cinta yang telah singgah dihatiku dengan segala kekuatan dan keyakinan yang ada.

Cinta yang datang dan pergi, menyita sebagian hidupmu untuk memikirkan, memperhatikan, menyayangi bahkan mendo'akan seseorang yang sangat berarti. Entah seseorang yang benar-benar tulus mencintaimu atau hanya seseorang yang sekedar dititipkan Tuhan untuk mewarnai cerita cintamu saja. Seperti aku yang tulus mencintai seseorang, seseorang yang mungkin salah untuk aku cintai, karena memang dia tak pernah menganggapku ada, tak pernah mempedulikanku. Ini yang dinamakan cinta ? Apa ini yang orang lain agung-agungkan ! Cinta ?
Aku tak tau, tak mengerti, haruskan cinta sesakit ini ? ah, mungkin ini hanya perasaanku saja !

Senang rasanya melihat sepasang kekasih lanjut usia, jalan bergandengan, bersenda gurau, melengkungkan senyum dibibir diantara mereka berdua. Mungkin mereka telah menelan pahit manisnya kehidupan terutama dalam hal bercinta, sehingga mereka dapat hidup berdampingan hingga usia mereka yang tua, dengan perbedaan, ego dan emosi yang ada. Pastinya dengan keyakinan dan kekuatan yang dimiliki untuk mempertahankan keindahan cinta diantara mereka. Aku jadi membayangkan kehidupan kita, ya .. kita, kita yang ku maksud adalah aku dan kamu dimasa depan nanti. Akankah kita menjadi penerus pasangan lanjut usia itu ? Mungkinkah aku dan kamu dapat bersatu hingga hanya maut yang memisahkan ? Atau aku dan kamu hanya cerita fiktif belaka ?

Apa yang ku ungkapkan ini mungkin terlalu berlebihan, tentang aku, kamu, masa depan dan cinta sehidup semati yang mungkin tak pernah ada dibenakmu, yang tak pernah terselip didalam hati kecilmu karena memang kamu masih buta ! Kamu belum bisa menyadari, melihat dan merasakan apa yang aku berikan kepadamu, sapaan hangat setiap hari, senyuman semangat, bahkan do'a yang pelan-pelan ku ucapkan untukmu pada Tuhan, pasti kamu belum bisa merasakannya. Karena aku tau, dari sikapmu yang acuh tak acuh terhadapku semakin meyakinkan ku bahwa perbuatan yang ku lakukan ini hanya sia-sia. Sampai kapan aku mengharap sesuatu yang kusebut cinta darimu ?

Tau kah kamu, setiap bertemu aku selalu menunggu saat-saat dimana hanya aku dan kamu saja, bercerita hal-hal sederhana namun begitu istimewa bagiku. Untukku mengetahui sesuatu tentang mu adalah sebuah kebanggan dan kebahagiaan hidup. Tapi mengapa akhir-akhir ini kamu menghilang, memang kita jarang bertemu, sangat jarang malah, oleh sebab itu sebuah pesan singkat darimu yang selalu ku tunggu, meski hanya sebuah kata-kata sederhana dan singkat tapi entah mengapa hal itu bisa memberikan semangat di setiap hari-hariku. Aku tau, bagaimana sosok cinta yang kau idamkan, kurang lebih seperti putri atau bidadari. Kamu seseorang yang luar biasa bagiku, sangat berarti, meski kamu hanya menganggap ku sebagai seorang teman. Kamu selalu bercerita beberapa wanita yang menurutmu sempurna untuk kamu miliki, tapi apa yang kamu dapat, hanya kesakitan dan pembodohan cinta yang kamu terima dari mereka.

Menurutku, kamu terlalu jauh memandang, untuk apa kamu berlari dan mencari kebahagiaan cinta yang hakiki, bila sebenarnya disini telah ada seorang wanita yang benar-benar mengharapkanmu, menunggumu di setiap waktunya, aku, ada aku disini, hanya aku ! Sudahlah, hentikan ... tak usah kamu mencari lagi, kembalilah padaku, tatap aku disini, karena aku yakin, aku pantas untukmu. Kita tak perlu sesuatu yang luar biasa, kita hanya perlu sesuatu yang sederhana tanpa cela namun istimewa. Seperti aku dan kamu, yang entah kapan akan menjadi nyata, yang entah kapan akan menjadi kita. Di keheningan malam, di teriknya siang, di hangatnya senja aku selalu menantikan kehadiranmu di hidupku yang singkat ini :)

Sabtu, 04 Mei 2013

Seseorang dimasa lalu

Mata yang penuh dengan cahaya harapan, itu yang bisa ku tatap saat mendengarkan dia bercerita. Bercerita tentang beberapa pria yang sudah berhasil mengambil alih sebagian pikiran di seluruh waktunya. Awalnya, dia bercerita tentang seseorang yang baru dia kenal satu tahun belakangan ini, kedua matanya masih berbinar, suaranya pun masih bersemangat menceritakan kejadian yang tak pernah dia duga sebelumnya kepadaku. yaa, wanita berhijab ini seolah-olah mendapatkan suatu kebahagiaan yang sangat besar dari Tuhan. Aku senang mendengarnya, karena memang dia pantas untuk mendapatkan kejutan yang begitu terasa cepat, bahkan terlalu cepat bagi seorang mahasiswi semester 6 fakultas ekonomi, sepertinya.

Tapi aku hanya bisa mencoba dan menjadi pendengar yang baik. Dia bercerita tentang perjuangan pria yang menginginkannya selama 1 tahun ini, dia bercerita bagaimana pria itu berjuang untuk bisa mengenal dia lebih jauh, mencurahkan isi hatinya melalui sebuah goresan pena yang terukir di dalam sehelai kertas yang terletak di beberapa halaman buku motivasi yang diberikan pria itu. Serangkaian kata-kata indah, penuh pengharapan, keinginan untuk membahagiakan dan menjadi seorang pria yang terbaik untuknya. 
"Tapi aku bingung !" ucapnya
"Aku bingung, apa yang harus ku lakukan dan katakan, karena saat kita bertemu, dia tak pernah membahas hal ini sebelumnya, kami hanya dekat seperti sahabat, kakak dan adik mungkin, kedekatan kami tak lebih dari itu ! Malah, aku lebih akrab dengan adik nya !"

Aku tersenyum, melihat ekspresi wajah wanita ini, sebenarnya apa yang membuat nya risau, sudah jelas pria itu telah menawarkan diri untuk menjadi pangeran di hidupnya.
Dia pun melanjutkan ceritanya, tentang pria ini, masih pria ini, pria yang menurutnya biasa saja tapi mampu membuat letupan-letupan kejutan di hatinya. Mengenai pria ini, sepertinya bersungguh-sungguh ! 

"Yang membuat aku heran dan kaget, dia memintaku untuk menemaninya pergi ke Bandung. Aku menerima ajakkannya, karena kebetulan pada hari itu aku ingin pulang kerumah." ucapnya
"Dan tiba-tiba saat di perjalanan, dia mengatakan maksud dan tujuan nya pergi ke kota kembang itu, kepadaku. Kamu tau ? dia bilang, kalau tujuannya pergi ke bandung hanya untuk bertemu ayah dan ibuku !"
Dia bercerita, pria itu mengatakan ingin memilikinya di hadapan kedua orang tuanya. Wahai, Tuhan ... begitu agung nya kisah cinta yang kau berikan pada sahabatku ini. Aku berpikir, bagaimana rasanya dipertemukan dengan seseorang yang menyayangi kita, yang ingin selalu ada dan menjadi yang terbaik untuk kita ? pasti menyenangkan ! Tapi ternyata pemikiranku salah, masih banyak cerita cinta yang belum dia ungkapkan kepada ku.

"Aku senang, bahagia mendengar itu semua, mendengar langsung apa yang selama ini dia rahasiakan kepada ku, selama menjalani hari bersamanya, dia selalu membuatku tersenyum. Tapi satu sisi, aku merasa bersalah, aku seperti membohongi perasaanku sendiri. Apa ini ? Perasaan apa ini ? aku tak bisa mengendalikan hatiku, saat hatiku kembali berpaling ke kehidupan masa laluku !"
ah, memang lemah ! ternyata sahabatku ini masih saja dihantui bayang-bayang cinta pertamanya. Ya, dia masih memikirkan sosok pria yang pertama kali membuat jantungnya berdebar lebih kencang dari biasanya. Pria yang pertama kali mengajarkan dan memberi arti cinta, sakit, sedih, bahagia, senyum dan tangis di dalamnya.

"Lalu bagaimana kabar cinta pertamamu ?" tanyaku
"Kami bertemu dan saling kenal saat duduk di bangku SMA, dia menyenangkan, aku selalu nyaman bila bersamanya. Dia berbeda dari anak SMA yang lainnya, dimataku begitu banyak kelebihan yang dimilikinya. Dia pria yang tampan dan cerdas, memiliki pendirian yang kuat dan selalu bersemangat mencapai cita-citanya. Karena itu dia memutuskan untuk melanjutkan kuliah di luar kota, sebagai seorang pacar yang perngertian, aku selalu mendukung setiap kegiatan positif yang dia lakukan. Bahkan setiap aku berbincang dengan Tuhan disela do'aku, aku tak pernah lupa menyebut namanya, setelah Ibu dan Ayah, dia lah yang selalu aku utamakan. Aku ingin dia mengetahuinya, seandainya saja dia merasakan. Kini sudah hampir 2 tahun kami tak bertemu, aku dan dia hanya berkomunikasi melalui handphone, itu pun sudah 6 bulan yang lalu, terakhir kali dia memberi kabar melalui pesan singkat kepadaku. Meski hanya itu, entah mengapa, aku selalu yakin bahwa perjuangan cinta yang aku lakukan untuknya tak akan sia-sia. aku tak mengerti mengenai status hubungan kami, apa masih berpacaran atau sudah berubah menjadi teman biasa, teman lama lebih tepatnya !" ucapnya

Dari ceritanya, dia menggambarkan jelas mengenai apa yang ada di dalam hatinya. Intinya dia senang dengan Pria yang baru dia kenal, tapi mampu membuat hari-harinya lebih bermakna, membuka kembali arti kebahagiaan di cintai oleh seseorang, tapi tetap di hati kecil yang terdalam masih ada sesosok masa lalu, yang hingga sekarang masih di pertanyakan dan dinantikan olehnya. Dia gadis yang lembut, dia tak mau di anggap egois, membohongi diri sendiri menerima seseorang yang baru namun masih selalu memikirkan dan mengutamakan seseorang di masa lalu. Oh, Tuhan ... aku tau betul perasaannya, aku tau persis apa yang dia khawatirkan. Sahabatku ini sedang berada ditengah perasaan yang membuatnya resah, tak tau apa yang harus dia perbuat, apa keputusan yang harus dia ambil, menerima seseorang yang baru, yang berusaha untuk menjadi seorang pangeran di hidupnya atau tetap bertahan, menjalani hari menuntut kepastian cinta dari cinta pertamanya di masa lalu. Ini ujian dalam menentukan kebahagiaan, sahabat ... Ini hidupmu, hatimu, kebahagiaanmu, kamu yang tentukan ! Tetap dengarkan kata hatimu, mintalah padaNya untuk selalu membimbingmu dan meyakinkan mu dalam mengambil keputusan ini :)

Seseorang, seseorang yang pertama menyentuh dinding hati, memang biasanya sulit untuk dilupakan, sangat sulit malah, tapi sangat mudah, mudah untuk selalu kita kenang. Aku kira hanya aku saja, seorang wanita yang masih sulit lepas dari bayang cinta pertama, ternyata lagi-lagi aku salah, sahabatku yang satu ini juga seperti itu. Tapi aku harap cinta pertamanya tak seperti kisah cinta pertamaku, yang tidak terlalu banyak sesuatu yang bisa ku banggakan. Yang terlalu banyak memakan waktu untuk menunggu, menunggu sesuatu yang tak pasti, tak pantas untuk diharapkan karena hanya memberi kepedihan yang hingga sekarang masih terkenang. Tapi, jika memang seperti itu, apa pantas disebut cinta ? Cinta suatu anugerah yang diberikan Tuhan pada semua mahlukNya. Cinta tidak sakit, Cinta tidak jahat, Cinta tidak menakutkan ! Yang membuat cinta begitu perih dirasa adalah orang-orang yang menjalankannya, orang-orang yang begitu egois menyakiti orang lain bahkan dirinya sendiri, hanya untuk meraih cinta. Wahai keturunan Adam dan Hawa, peliharalah hatimu untuk selalu mencintai, menyayangi seseorang yang mencintai dan dicintai olehmu.

"Untuk sahabatku, kamu begitu beruntung, Tuhan memberi yang terbaik untukmu, raihlah dan capailah kebahagiaanmu yang ada di pelupuk mata :)"