Selasa, 29 April 2014

Kecewamu

Kecewa itu sesuatu yang lumrah dirasakan. Tapi, jika kekecewaan itu dirasakan secara terus-menerus dan berlarut-larut, apakah masih bisa disebut lumrah?
Pikiran itu hanya memiliki dua kemampuan. Satu, kemampuan untuk mengingat. Dua, kemampuan untuk melupakan. Jadi, mengapa tidak kau lupakan saja apa-apa yang membuatmu kecewa. Lupakan, buang, hancurkan, remukkan semua kekecewaan itu. Hingga semesta mengakui, kau lah salah satu yang terkuat di lautan manusia itu.

Sudah berapa kali atau lama rasa kecewa itu menghantam?
Kecewa itu selalu memberikan rasa yang sama. Rasa yang pengap merasuk dada, diam dan berada ditepi kelemahan. Kau merasa lemah? Pasti, aku yakin itu. Begitu juga aku, yang betah berteman dengan apa-apa yang membuat ku kecewa.
Harapan, keinginan bahkan mimpi sekalipun, dapat membuatku kecewa. Jika tak sesuai dengan kenyataan yang ku terima.

Kecewamu mungkin mengendapkan lara. Sulit sekali untuk mengusirnya pergi, jangan kan untuk membuatnya pergi, untuk membuatnya menjauh saja amat rumit.
Beribu imajinasi yang ada, adakah yang bisa kau wujudkan?
Mungkin saja imajinasi itu bisa membuat rasa sumeringah mu kembali kepermukaan. Bukan kah hidup semua mahluk itu hanya sekali? Untuk apa kau sia-siakan dengan memelihara kekecewaan itu. Meskipun aku sama, sulit untuk tidak menyerah pada kecewa.

Tapi, adakah obat penyembuh untuk rasa kecewa itu?
Mungkin saja kau jawab ada atau mungkin kau jawab tidak.
Jika begitu banyak kekecewaan yang menghampiri dirimu, cobalah untuk tersenyum. Barangkali, senyuman itu bisa meluluhkan sedikit saja rasa kecewa itu. Memang sedikit, tak banyak memang. Tapi percayalah, setiap senyuman yang kau bagi pada semesta akan selalu memberikan ketenangan pada jiwa. Iya, pada jiwa. Pada jiwa-jiwa yang merasa hancur, lebur bak pecahan cermin itu.

Kau dan kecewamu takkan bertahan selamanya, begitu juga dengan kecewaku. Ingatlah Sang penguasa itu maha segalanya, terutama adil. Ia takkan membiarkanmu tenggelam begitu saja. Raihlah kehidupanmu kembali, hidup bahagia penuh tawa dengan berbagi kasih pada semua, dan acuhkan lah kekecewaan itu. Yang memang tak pantas untuk di abadikan. :')

"Aku yang menghapus kekecewaan mu"