Senin, 02 Desember 2013

Masih Tentang Dirimu

"Apalah artinya pagi tanpa tetesan embun, apalah artinya siang tanpa hangatnya mentari, apalah artinya senja tanpa sentuhan lembayung, apalah artinya malam tanpa kilauan bintang dan apalah artinya diri ini tanpa dirimu disini?!"
Aku, masih menjadi aku. Sesosok jiwa yang kini terlalu rapuh. Menanti, masih menanti rengkuhan kekasih.
Kamu, masih tentang kamu. Sebuah karya agung ciptaan-Nya. Dinanti, yang masih dinanti oleh jiwa yang rapuh.

Kamu layaknya lembayung senja, yang selalu ku rindukan keberadaannya. walau warnamu telah sayu dimataku.
Kemana arah angin bersemilir? Disana ada aku, yang selalu mencoba mencium aroma kehadiranmu.

Cinta, bagaimana keadaannya? Masihkah kamu merindukannya?
ah, siapa yang tak rindu pada sentuhan cinta? Siapa yang tak ingin jatuh cinta?
Semua, bahkan aku. Aku selalu ingin merasakan jatuh cinta bersamamu. Ya, hanya bersamamu aku ingin merasakannya.
Bagaimana dengan yang lain? Yang lain, aku tak ingin jatuh cinta selain dengan mu. Karena kamu, adalah satu-satunya cinta yang nyata untuk kehidupanku. Entah cinta di masa lalu, sekarang atau masa depan. Aku hanya ingin kamu. Masih ingin kamu dan semua ini masih tentang kamu.

Tidakkah kamu merasakan perasaan ini?
Ini, perasaan yang selalu ada, yang selalu bersemi dan ku pupuk dengan kasih sayang ketulusan sebuah penantian. Penantian panjang yang tak tahu sampai kapan.
Lalu, bagaimana dengan perasaan mu?
Masihkah, dingin seperti dulu? Masihkah, tak peduli kepadaku?
Masihkah, mempesona seperti dulu? Masihkah, acuh tak acuh kepadaku?

Yang pasti, yang harus selalu kamu ingat. Aku, masih menjadi seseorang yang menantimu, disini!
Tak sekejap pun aku dapat berpaling dari bayangan silau tentang mu. Tak sedetik pun, aku dapat berpaling dari indahnya sosokmu.
Dulu, kini mungkin sampai nanti, kamu masih dan akan selalu menjadi sosok utama yang ku dambakan di dalam hidupku, di setiap napas yang ku eluhkan selalu ada rintihan do'a untuk mu. Ya, masih tentang mu.

2 komentar: