Minggu, 23 November 2014

Kepada Sang Pengkhayal

Kepada seseorang dengan seribu khayal di kepala. 
Apakah engkau mengerti, bahwa hidup tak selalu tentang cinta?
Apakah engkau mengerti, bahwa hidup ini penuh dengan beda?
Apakah engkau mengerti, bahwa hidup bukan tentang apa yang menurutmu benar?
Apakah engkau mengerti, bahwa hidup ini sesuai takdir?

Ayolah, mengerti dan mulai menata hidupmu. Terima semua kenyataan yang ada, meski itu semua terasa pahit. Mau tak mau engkau harus melumat habis semua yang terjadi pada hidupmu. Saat khayalan mu memberi kekuatan, memberi mu dunia yang indah, kenyataan tetap memberikan mu pelajaran. Entah pelajaran dan makna hidup dari seseorang yang kau benci, entah dari seseorang yang kau cintai atau mungkin dari seseorang yang kau kagumi. Semua itu sama saja. Sama-sama memberikan mu hal yang nyata, yang terlihat bukan sekedar sesuatu yang abstrak seperti khayalan mu selama ini.

Engkau terlalu memaksakan kehendak, bertingkah sesukamu, tanpa perlu berpikir panjang akan apa yang mungkin terjadi nanti. Yang ada dalam isi kepalamu hanya dia yang jauh, yang acuh, dan tanpa segan membencimu. Iya, hanya itu!
Apa kau tak peduli bahwa yang kau lakukan itu hanya sesuatu yang membuang waktu, hanya sesuatu yang akan berujung sia-sia. Ironis bukan?
Bagaimana bisa engkau mencintai seseorang yang membencimu, wahai lelaki pengkhayal?

Seberapa besar dan kuat engkau mengganggu dan meyakinkan seseorang yang kau cintai itu, tetap saja ia takkan pernah bisa menganggapmu ada dan menerima mu. Karena ia seseorang yang mengerti akan takdir, karena ia bukan seseorang yang seperti engkau pikirkan. Kembalilah pada hidupmu yang normal dan tak perlu lagi kau mengusik kehidupannya yang sudah bahagia dengan takdirnya. Pergilah dengan kehormatan, jangan menghilang dengan caci dan makian.
Karena Cinta adalah takdir yang jelas diberikan Tuhan. Karena cinta bukan melawan takdir, seperti apa yang kau lakukan.

2 komentar: